Kerusuhan Mei 1998 merupakan salah satu tragedi paling kelam dalam sejarah Indonesia yang mengubah wajah bangsa secara dramatis. Peristiwa ini tidak hanya menandai akhir dari era Orde Baru tetapi juga membuka jalan bagi era Reformasi. Kerusuhan ini terjadi di tengah krisis ekonomi Asia yang melanda Indonesia, menyebabkan ketidakstabilan politik dan sosial yang memuncak pada kerusuhan massal.
Sebelum membahas lebih dalam tentang Kerusuhan Mei 1998, penting untuk memahami konteks sejarah Indonesia melalui peristiwa-peristiwa seperti Deklarasi Bangkok, yang menjadi dasar hubungan Indonesia dengan negara-negara ASEAN, dan Supersemar, surat perintah yang mengubah peta politik Indonesia. Selain itu, Peristiwa Malari juga menjadi catatan penting dalam sejarah demonstrasi mahasiswa di Indonesia.
Kerusuhan Mei 1998 tidak terjadi dalam vakum. Ini adalah hasil dari akumulasi ketidakpuasan terhadap pemerintahan Orde Baru yang berkuasa selama lebih dari tiga dekade. Krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997 memperburuk situasi, menyebabkan inflasi tinggi dan pengangguran massal. Mahasiswa dan masyarakat umum turun ke jalan, menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto.
Tragedi ini juga mengingatkan kita pada peristiwa sejarah lainnya seperti kedatangan bangsa Eropa di Indonesia, Soekarno memperkenalkan Pancasila, Indonesia dikuasai Jepang, Pemberontakan DI/TII, Serangan Umum 1 Maret, dan Peristiwa Merah Putih. Semua peristiwa ini membentuk identitas dan nasib bangsa Indonesia.
Dalam konteks modern, memahami sejarah seperti Kerusuhan Mei 1998 dan peristiwa lainnya sangat penting untuk menghargai perjuangan dan pengorbanan yang telah membawa Indonesia ke titik ini. Untuk informasi lebih lanjut tentang topik terkait, kunjungi agenhoki resmi.